MENGATASI MENTAL BLOCK DENGAN EGO STATE THERAPY

Standard

EGOSTETE_THERAPYLima belas tahun yang lalu, saya sangat tidak percaya tentang adanya bagian dari diri kita yang bisa diajak bicara. Tetapi setelah belajar hypnotherapy dan banyak terlibat di dunia therapy, mulailah saya tahu bahwa banyak sekali bagian dalam diri kita yang bisa diajak berbicara. Bahkan mereka bisa mengalami konflik kepentingan di antara mereka sendiri.

Ketika anda malas bangun pagi dan berolah raga, itu karena ada bagian dari diri anda yang tidak menginginkan anda kelelahan dan bekerja keras, sehingga menghambat niat anda untuk bangun pagi. Banyak orang yang kikir karena ada bagian dari dirinya yang berusaha melindungi dirinya dari kemiskinan. Hampir semua mental block yang menghambat tujuan kita, ketika ditanya, pasti akan menjawab bahwa maksud dari hambatan yang mereka lakukan adalah untuk melindungi diri kita dari sesuatu yang merugikan.

Banyak cerita di dunia therapy yang bercerita tentang hambatan hambatan yang  berasal dari bagian diri kita sendiri (Parts).

Ada seorang clien yang datang ke therapist dan bercerita, mengapa selalu ada halangan bagi dirinya jika mendapatkan promosi jabatan. Mulai dari sakit, terhalang kedatangan karena sebab sebab yang tidak biasa, terlambat dan lain lain. Segera clien dibawa masuk ke dalam kondisi trance hypnosis yang dalam.

Tentu saja sebelum dibawa  masuk ke kondisi trance hypnosis, sudah diinduksi terlebih dahulu. Induksi itu meliputi informasi bahwa di dalam dirinya ada bagian bagian atau parts yang hidup, berkehendak dan memiliki keinginan. Biasanya mereka memiliki nama, seperti sang penjaga, sang baik hati, sang pembelajar dan lain lain. Dinformasikan pula dalam induksi, bahwa setiap bagian dari dirinya itu bisa diajak berkomunikasi.

Dalam kondisi trance ditanyalah kepada dirinya, siapa bagian dari dirinya yang menolak agar dia naik jabatan. Pada waktu itu jabatan clien adalah supervisor dengan gaji sekitar 5 juta, dan selalu gagal medapat promosi sebagai manager. Ternyata bagian dari dirinya yang menolak adalah “dia” yang pada waktu kecil menginginkan gaji 5 juta.

Bapaknya adalah pejabat BUMN pada tahun 60’an, di mana jumlah 5 juta pada waktu itu sangatlah besar.  Tentu saja jumlah itu sangat kecil di tahun 2000’an. Rupanya “si kecil” mendengar cerita dari beberapa saudara bahwa bapaknya sangat kaya, karena penghasilannya 5 juta rupiah per bulan.  Itulah sebabny si kecil menginginkan gaji 5 juta per bulan.

Hal ini mengakibatkan bawah sadarnya selalu melawan setiap dia akan naik jabatan, yang diartikan penghasilannya akan lebih besar dari 5 juta.

Permasalahan menjadi selesai, ketika “si kecil” diberi informasi tentang inflasi, di mana uang lima juta sekarang tidak sebesar dahulu nilainya.  Ketika bagian dari dirinya yang menghendaki penghasilan 5 juta diberi kesadaran, maka segera dia mendukung jika ada promosi jabatan buat dirinya. Artinya, mental block itu bisa diatasi.

Ada lagi cerita tentang seorang dosen yang sangat terganggu dengan plester luka (tansoplas) yang menempel di bagian tubuh seseorang. Yang menjadi masalah adalah, ketika ada mahasiswanya yang memakai plester luka, maka segera dia akan merasa mual dan pusing luar biasa. Tentu hal ini menjadi sangat mengganggu tugasnya dalam mengajar.

Dalam sesi terapi akhirnya diketahui bahwa pada waktu kecil, ibunya berusaha menempelkan plester pada lukanya. Karena melawan, proses penempelan itu menimbulkan rasa sakit yang sangat, sehingga diingat sampai level bawah sadarnya. Itulah sebanya dia akan merasa mual dan pusing jika melihat plester luka, karena bawah sadarnya tidak mau dia melihatnya.

Ketika dijelaskan pada “si kecil” bahwa ibunya bermaksud baik kepadanya dan melindunginya dari bahaya luka yang tidak terawat, dan “si kecil” memahaminya, maka selesailah mental block nya. Sang Dosen tidak lagi mual ketika mengajar dan ada mahasiswanya yang memakaim plester luka.

CARA MENGATASI MENTAL BLOCK DENGAN EGO STATE THERAPY

Untuk mengatasi mental block, anda bisa berkomunikasi dengan bagian diri anda yang bertanggung jawab. Salah satu teknik yang bisa anda gunakan adalah ego state therapy.

Ketika anda selesai melakukan afirmasi, rasakan adanya bagian dari diri yang menolak. Penolakan itu bisa anda ketahui dari rasa tidak enak yang ada di dalam diri anda. Kemudian dengan intusisi anda, ajaklah dia berdialog dan bekerja sama.

Dialog sebaiknya dilakukan dalam kondisi sangat rileks, duduk dengan santai, nafas tenang dan kendorkan semua otot anda. Kondisikan pikiran seperti anda sedang melakukan meditasi.

Jangan sekali sekali meremehkan bagian dari diri anda, atau berusaha melenyapkannya. Jika itu anda lakukan maka dia tidak akan bersedia lagi berkomunikasi, dan tentu saja menjadi susah untuk mengatasinya. Bagian dari diri anda ini seperti makhluk hidup, yang tidak ingin dilenyapkan.

Walaupun tidak mau dilenyapkan, anda bisa membujuknya agar melakukan tugas lain yang setara agar tidak mengganggu. Dibutuhkan kreativitas atau seni untuk melakukannya.

Sebagai contoh, jika anda malas berolah raga, dan si malas bilang bahwa dia menjaga anda dari kelelahan. Anda bisa menjelaskan pada bagian itu bahwa dengan berolah raga justru akan menjadikan anda tidak mudah lelah nantinya. Dan anda mengganti tugasnya dengan tugas lain, seperti mencegah anda untuk “begadang” atau kegiatan kegiatan negatif lainnya.

Adakalanya si “begadang” juga akan menolak jika kegiatannya dihambat, maka anda juga harus berkompromi sampai bagian bagian dari diri anda menerima tujuan atau goal anda.

Ketika sudah tidak ada bagian dari tubuh anda yang menolaknya, maka afirmasi sudah siap untuk diucapkan sehari hari. Semoga bermanfaat.

Handoyoputro

Sumber : Black Walet

Mengatasi mental block dengan ego state therapy 

 

Leave a comment